Masih penasaran dengan urusan pembuatan si yogurt. Dan masih pantang menyerah 🤪
Kali ini dapat ilmu baru dari seorang teman yang sharing cerita kalau dia baru bikin yogurt dengan biangnya menggunakan lacto B. Jadi saya pun ingin mencoba membandingkan dengan hasil-hasil yogurt sebelumnya. Jadilah saya pesan 2 bungkus lacto B sama Wira.
Yogurt dengan biang lacto B mempunyai tesktur dan rasa yang agak berbeda dibandingkan dengan menggunakan biang dari produk yogurt di pasaran.
Bahan:
- 2 L susu Greenfield pasteurized
- 2 bungkus lacto B
- 2 botol jar IKEA Körken 1 L
- 2 botol jar IKEA Körken 100 ml
- 4 botol IKEA Körken 500 ml
Cara Pembuatan:
- Susu dipanaskan hingga mencapai suhu 93 derajat Celsius lalu didinginkan hingga suhu mencapai 44–46 derajat Celsius.
- Lacto B diencerkan dengan sedikit susu yang sudah mendingin untuk memudahkan pelarutan biang saat dicampur dengan susu.
- Masukkan biang yang sudah diencerkan ke dalam susu yang sudah mulai mendingin, lalu aduk rata.
- Pindahkan susu ke dalam tempat yang tertutup, bungkus dengan kain lap, dan simpan dalam cooler box atau kotak styrofoam + air panas 2 botol disetiap kotak.
- Kali ini yogurt disimpan selama 8 jam dan dicek lalu dilanjutkan sampai 12 jam, dan kemudian diputuskan untuk dilanjutkan hingga 20 jam.
- Biang untuk percobaan berikutnya dibuat dalam tempat yang lebih kecil.
Hasil:
- Jam ke-8: Hasilnya bagus tetapi masih kurang padat. Tidak seencer percobaan pertama, tapi tidak sepadat percobaan ketiga. Diputuskan untuk melanjutkan penyimpanan hingga 12 jam.
- Jam ke-12: Hasil pengecekan tidak didapatkan perubahan bermakna dari tekstur. Karena masih mengharapkan menjadi lebih padat, penyimpanan dilakukan hingga jam 8 pagi keesokan hari atau sekitar 20 jam dari pembuatan.
- Jam ke-20: Tetap tidak ada perubahan konsistensi. Rasa asam + dan, lebih terasa dan agak berbeda jika dibandingkan percobaan yg lain. Rasanya agak mirip dadih (yogurt susu kerbau khas Sumatera Barat). Tekstur lebih ringan di mulut dibandingkan dengan yogurt yang lain.