Satu hal yang agak mengganggu adalah tidur yang kurang nyaman di hari-hari pertama siklus menstruasi karena khawatir pembalut yang saya gunakan tidak mampu menampung darah menstruasi dan kadang merembes hingga kena ke seprai dan kasur. Rasa was-was pada hari pertama ini juga selalu muncul ketika pembalut sudah digunakan beberapa jam seperti ketika di sekolah. Rasanya selalu khawatir akan menembus ke rok atau celana yang digunakan.
Ketika saya mulai beralih ke pembalut kain, saya harus selalu ingat untuk mengganti pembalut setiap 2-3 jam, karena kalau tidak bisa merembes juga ke pakaian. Tapi hal tersebut tidak saya alami lagi sejak menggunakan menstrual cup.
Saya mencari info sebanyak-banyak tentang alat ini. Merk yang ada di pasaran, harganya, cara penggunaan, cara membersihkan, dan semua yang berhubungan dengan benda ini. Setelah mantap, baru saya membelinya. Dari hasil pencarian di internet, menstrual cup ini terbuat dari bahan silikon medik dan bisa dipakai sampai 15 tahun dengan perawatan yang tepat. Penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Berfungsi untuk menampung produk menstruasi dan tidak menyerap darah seperti halnya yang terjadi pada penggunaan tampon. Bisa menampung darah hingga 30 ml (tergantung ukurannya). Darah tidak kontak dengan udara luar sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap yang sering terjadi jika kita menggunakan pembalut dan tampon. Bisa dipakai sampai 12 jam. Untuk membersihkannya cukup dengan menggunakan air dan sabun lalu di lap bersih dan bisa langsung digunakan lagi. Sebelum digunakan diawal siklus, sebaiknya direbus terlebih dahulu untuk mensterilkannya.
Biasanya saya merebus selama 5-10 menit dalam panci kecil yang khusus digunakan untuk merebus menstrual cup (jadi tidak digunakan untuk keperluan lain) pada hari pertama siklus menstruasi saya. Karena air yang digunakan di rumah adalah air tanah, jadi saya selalu menggunakan air minum kemasan yang digunakan di rumah. Setelah didinginkan terlebih dahulu, baru saya gunakan. Untuk membersihkannya saya gunakan air keran biasa dan sabun yang tidak mengandung pelembut. Setelah itu saya bilas dengan air minum kemasan, dilap kering dan siap digunakan kembali.
Posisi ketika memasang juga bisa disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing orang. Ketika dimasukkan, cup akan terbuka sendiri dan menjadi vakum sehingga tidak akan keluar sendiri. Untuk memastikan posisi sudah tepat, bisa dirasakan bagian bawah cup apakah masih ada bagian yang terlipat. Jika masih terasa ada yang terlipat, bisa diputar sedikit sampai terbuka sempurna. Vakum akan berkurang jika cup terlalu penuh dan bisa bocor sehingga darah akan keluar.
Untuk 2-3 hari pertama di awal siklus, saya biasanya membersihkannya 3-4 kali sehari. Tetapi hari-hari berikutnya cukup dibersihkan 2 kali sehari.
Setiap membeli menstrual cup, kita akan mendapatkan 1 buah kantong penyimpanan terbuat dari kain. Dan tidak disarankan untuk disimpan dalam tempat yang kedap udara pada saat tidak dipakai.
Sampai saat ini, sudah hampir 2 tahun saya menggunakan menstrual cup dan merasa sangat nyaman menggunakannya. Perlu waktu sekitar 1-2 siklus untuk menemukan cara yang pas untuk menggunakannya. Pada saat saya tidak mungkin untuk membersihkan (karena tidak yakin apakah akan menemukan air bersih dan kamar mandi yang bersih) dan sepertinya akan overflow (seperti di awal siklus menstruasi), saya mengkombinasikannya dengan pembalut kain yang saya punya. Sehingga saya aman sepanjang waktu dari bocor.
Setelah pemakaian jangka panjang, biasanya warna akan berubah karena blood stain. Dan untuk mengatasi ini, saya mencuci bersih diakhir siklus dan merendamnya di dalam H2O2 selama beberapa jam hingga nodanya hilang dan warnanya kembali seperti saat dibeli. Setelah itu saya cuci ulang dengan sabun dan direbus.
Oh ya yang paling penting, jangan lupa cuci tangan yang bersih sebelum memasang atau mengeluarkan menstrual cup.
Tapi karena digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina, menstrual cup tidak selalu cocok untuk semua orang. Antara lain adalah orang-orang yang belum pernah melakukan hubungan seksual (terutama di Indonesia) karena memasukkan menstrual cup ke vagina akan merusak selaput dara (hymen). Orang-orang yang tidak tahan melihat darah adalah salah satu orang yang mungkin tidak cocok untuk memakainya. Karena ketika membersihkan menstrual cup, akan melihat darah yang tertampung di dalam cup tersebut sebelum dibuang ke toilet. Selain itu jika ada infeksi di vagina seperti jamur atau sejenisnya atau jika menggunakan IUD, sebaiknya dikomunikasikan dengan dokter Obgyn yang menanganimu.
Silakan cek beberapa link di bawah ini untuk info lebih lanjut dari menstrual cup:
- What’s a Menstrual Cup? https://www.webmd.com/women/guide/menstrual-cup#1
- 5 Women Share What It’s Really Like Using A Menstrual Cup https://www.womenshealthmag.com/health/menstrual-cup-experience/slide/5
- How to Use Menstrual Cup https://youtu.be/QfHF0p7X4MI
- Menstrual Cups – Extra Tips and Trouble Shooting https://youtu.be/qLPBZz3uJEg
- How to Get Stains Out of Your Menstrual Cup https://youtu.be/p94FdIlR_KI
- Menstrual Cup; Ruby Cup; Bahasa Indonesia https://youtu.be/f61cEH97sLU