Phnom Penh & Siem Reap (05.01.2010)

Phnom Penh & Siem Reap (05.01.2010)

Perjalanan kami hari ini adalah mengunjungi beberapa tempat di Phnom Penh dan berangkat ke Siem Reap.

Bangun pagi ini di hotel yang berasa homie dan sarapan pagi. Setelah itu kami berangkat keliling kota dengan menyewa tuktuk selama setengah hari. Biaya yang kami keluarkan sebesar 15 US$ untuk sewa sekitar 5 jam.

Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Royal Palace. Biaya masuk ketempat ini sebesar 6,5 US$/orang. Komplek ini buka dari pukul 8.00-11.00 pada pagi hari dan siang hari dari jam 14.00-17.00. Royal Palace adalah komplek bangunan tempat tinggal keluarga raja Cambodia. Dalam bahasa Khmer, nama Royal Palace adalah Preah Barom Reachea Veang Chaktomuk. Mulai dihuni oleh keluarga kerajaan Cambodia sejak dibangun pada tahun 1860-an dengan masa jeda selama dan setelah pemerintahan oleh Khmer Merah. 

Royal Palace of Cambodia adalah contoh arsitektur klasik Khmer yang bagus yang bisa ditemukan saat ini dengan tata letaknya dari dinding pertahanan (kampaeng), ruang takhta (Preah tineang), Kuil Emerald Buddha (Wat Preah Keo Morakot), stupa (chedei), menara menjulang (mala Prasat) dan lukisan mural. Royal Palace Phnom Penh meliputi area seluas 174.870 m2 (402m x 435m).

Dari sana, perjalanan kami lanjutkan ke Wat Phnom. Biaya masuk ketempat ini hanya 1 US$ saja perorang. Kita bisa masuk hingga kedalam dan bisa motret. Tempat ini banyak monyetnya yang senang mengganggu pengunjung 🙂  

Setelah itu, kami lanjutkan perjalanan ke Tuol Sleng Genocide Museum. Biaya masuk ketempat ini 2 US$/orang. Ketika kami kesana, dari luar tampak pagar seng yang mengelilingi tempat ini. Agak tidak yakin juga kalau tempat ini yang dimaksud. Setelah masuk kedalam halaman untuk membeli tiket, barulah tampak bahwa tempat ini memang benar yang kami tuju. Cukup banyak pengunjung lain yang mengunjungi tempat ini. 

Tempat ini dulunya adalah sebuah sekolah (setara SMA) yang kemudian digunakan oleh rezim Khmer Merah sebagai penjara dan terkenal dengan sebutan Security Prison 21 (S-21) pada tahun 1975-1979. Dalam bahasa Khmer, Tuol Sleng itu berarti bukit dari pohon beracun. 

Disini ada beberapa gedung 3 lantai, 14 kuburan korban yang ditemukan terakhir pada saat tempat ini diambil alih setelah rezim Khmer Merah jatuh pada tahun 1979, beberapa alat untuk menyiksa para tahanan dan foto-foto orang dan peristiwa serta lukisan-lukisan. Tempat ini juga ada peralatan audio visual. Di tempat ini juga terdapat toko souvenir dan minuman.

Ketika berada di Tuol Sleng, suasana mencekam sangat terasa. Saya hanya masuk kebeberapa tempat saja, setelah itu saya cenderung untuk menunggu di halaman sementara Wira melihat-lihat ke tempat lain.

Setelah puas melihat-lihat tempat ini, kami kembali ke hotel karena kami harus menyiapkan barang untuk ke Siem Reap. Wira membeli makan siang di restoran India yang terletak di dekat hotel dengan porsi yang cukup untuk sampai makan malam 🙂 

Berangkat sore hari ke Siem Reap, kami dijemput oleh mobil dari Mekong Express Bus untuk menuju tempat bis ini berada. Biaya bis Mekong Express dari Phnom Penh ke Siem Reap sebesar 11 US$/orang dan bisa dipesan dari hotel ketika kita sampai. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 6 jam dengan 1 kali berhenti di Kampong Thom.

Kami sampai di terminal bus Siem Reap sekitar pukul 7 malam dan dijemput oleh tuktuk dari tempat kami akan menginap. Malam ini kami rencananya menginap di Bou Savy Guesthouse. Biaya menginap semalam sebesar 15 US$ untuk tipe kamar twin room dengan 2 tempat tidur single. Di guesthouse ini kita juga bisa pesan untuk dijemput di terminal bis atau airport. Ketika kami memesan tempat di Bou Savy Guesthouse, kami juga meminta mereka untuk mengatur kendaraan kami untuk keliling Angkor Wat (tuktuk) dan transportasi untuk kembali ke Phnom Penh. Bou Savy Guesthouse ini adalah salah satu tempat yang direkomendasikan oleh Lonely Planet.

Tetapi karena pada saat itu penghuni kamar yang akan kami tempati sebelumnya mendadak sakit, jadi kami tidak bisa menginap disitu karena mereka sudah penuh. Oleh pihak Bou Savy Guesthouse, kami dicarikan tempat menginap lain dengan harga tetap seperti yang sudah kami pesan. Kami akhirnya menginap disebuah tempat (lupa namanya) dan mendapat kamar yang terdiri dari 1 tempat tidur double dan 1 tempat tidur single dan hanya kami berdua penghuninya 🙂

Transportasi untuk keliling Angkor Wat keesokan harinya, kami menggunakan tuktuk yang sama dengan yang menjemput kami di terminal bis. Pengendara tuktuk kami adalah penduduk sekitar yang diajak bekerjasama oleh pihak Bou Savy Guesthouse untuk mengantar/menjemput tamu-tamunya ke terminal bis/airport dan mengantar keliling Angkor Wat. Pengendara tuktuk kami juga bisa berbahasa Inggris. Setelah diantar ke tempat baru  kami menginap, kami janjian untuk bertemu pada pukul 4 pagi untuk berangkat melihat sunrise di Angkor Wat. Biaya tuktuk untuk keliling Angkor Wat yang ditawarkan oleh Bou Savy Guesthouse sebesar 12 US$ sementara untuk menggunakan mobil sebesar 25 US$. Tetapi karena kami pergi untuk melihat sunrise dan Bantey Srey, biaya tuktuk kami mencapai 25 US$.

Sumber informasi mengenai Royal Palace didapat dari sini, sedangkan informasi tentang Tuol Sleng Genocide Museum didapat dari sini.

Akomodasi: Bou Savy Guesthouse #261 Group 17 Khum Svay Dangkum Siem Reap, Cambodia. Telephone: (855)63 964 967. Website:www.bousavyguesthouse.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *